Sepakat ‘Kontrak 10 Tahun’, Microsoft Hadirkan Call of Duty di Nintendo
Published
09 December 2022
Share
Ditengah beredarnya isu mengenai merger Activision Blizzard King dan Microsoft senilai USD 68 miliar, perusahaan milik Bill Gates tersebut tengah diawasi dengan cukup ketat, salah satunya terhadap game Call of Duty . Perjanjian kesepakatan tersebut mengharuskan Microsoft menghentikan kerjasama mereka dengan Sony Playstation 5 terkait game Call of Duty dan beralih ke konsol Nintendo.
Dilansir dari sea.ign.com, bos Xbox, Phill Spencer memberikan pernyatan lewat cuitannya di Twitter bahwa Microsoft akan tetap menyajikan akses game Call of Duty di Steam setelah proses merger selesai. Bagi pecinta game perang tembak-menembak orang yang disingkat CoD ini terakhir memainkannya di konsol Nintendo dengan seri Call of Duty:Ghosts tahun 2013. Sejak saat itu pemain konsol Nintendo tak lagi bisa memainkan permainan terlaris sepanjang masa ini.
Pada oktober 2022, Spencer mengatakan bahwa ia “senang” ketika melihat Call of Duty dimainkan di Switch di mana tujuan Xbox adalah memperlakukan game ini seperti Minecraft dan hal tersebut sedang akan berjalan. Kabar ini muncul bersamaan dengan momen di mana semua mata tertuju pada kesepakatan antara Microsofit dan Activision Blizzard terhadap masa depan Call of Duty yang selama ini ada di Playstation lewat 10 tahun kontraknya.
Call of Duty merupakan salah satu topik terpanas dalam kesepakatan tersebut dimana juru bicara Microsoft, David Cuddy mengatakan bahwa akan mengikuti jejak Sony dan Tencent di pasar setelah merger tersebut teralisasi yang mana akan menguntungkan para gamer dan pengembang sehingga industrinya lebih kompetitif. Kesepakatan Microsoft dan Activision Blizzard saat ini sedang ditinjau oleh Federal Trade Commission (FTC) dan regulator di Eropa dan Inggris sampai Juli 2023 untuk menentukan berhasil atau perlu adanya negosiasi ulang.
GlobalXtreme melansir dari FTC hal yang memberatkan proses kesepakatan tersebut adalah adanya indikasi tuduhan dari agensi bahwa pembuat Xbox akan mendapatkan kendali penuh atas waralaba Call of Duty dan game lainnya dimana akan merusak persaingan di konsol game. Sambil menunggu kabar lanjutan pastikan pengalaman main game Anda tidak terhambat dengan memiliki koneksi Internet yang berkualitas, seperti GlobalXtreme. Kami berkomitmen memberikan yang terbaik kepada pelanggan khususnya di Bali. Melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7 serta didapuk sebagai ISP dengan layanan 5 GHz nomor satu di Bali, GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Link) dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736-811.
Ditengah beredarnya isu mengenai merger Activision Blizzard King dan Microsoft senilai USD 68 miliar, perusahaan milik Bill Gates tersebut tengah diawasi dengan cukup ketat, salah satunya terhadap game Call of Duty . Perjanjian kesepakatan tersebut mengharuskan Microsoft menghentikan kerjasama mereka dengan Sony Playstation 5 terkait game Call of Duty dan beralih ke konsol Nintendo.
Dilansir dari sea.ign.com, bos Xbox, Phill Spencer memberikan pernyatan lewat cuitannya di Twitter bahwa Microsoft akan tetap menyajikan akses game Call of Duty di Steam setelah proses merger selesai. Bagi pecinta game perang tembak-menembak orang yang disingkat CoD ini terakhir memainkannya di konsol Nintendo dengan seri Call of Duty:Ghosts tahun 2013. Sejak saat itu pemain konsol Nintendo tak lagi bisa memainkan permainan terlaris sepanjang masa ini.
Pada oktober 2022, Spencer mengatakan bahwa ia “senang” ketika melihat Call of Duty dimainkan di Switch di mana tujuan Xbox adalah memperlakukan game ini seperti Minecraft dan hal tersebut sedang akan berjalan. Kabar ini muncul bersamaan dengan momen di mana semua mata tertuju pada kesepakatan antara Microsofit dan Activision Blizzard terhadap masa depan Call of Duty yang selama ini ada di Playstation lewat 10 tahun kontraknya.
Call of Duty merupakan salah satu topik terpanas dalam kesepakatan tersebut dimana juru bicara Microsoft, David Cuddy mengatakan bahwa akan mengikuti jejak Sony dan Tencent di pasar setelah merger tersebut teralisasi yang mana akan menguntungkan para gamer dan pengembang sehingga industrinya lebih kompetitif. Kesepakatan Microsoft dan Activision Blizzard saat ini sedang ditinjau oleh Federal Trade Commission (FTC) dan regulator di Eropa dan Inggris sampai Juli 2023 untuk menentukan berhasil atau perlu adanya negosiasi ulang.
GlobalXtreme melansir dari FTC hal yang memberatkan proses kesepakatan tersebut adalah adanya indikasi tuduhan dari agensi bahwa pembuat Xbox akan mendapatkan kendali penuh atas waralaba Call of Duty dan game lainnya dimana akan merusak persaingan di konsol game. Sambil menunggu kabar lanjutan pastikan pengalaman main game Anda tidak terhambat dengan memiliki koneksi Internet yang berkualitas, seperti GlobalXtreme. Kami berkomitmen memberikan yang terbaik kepada pelanggan khususnya di Bali. Melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7 serta didapuk sebagai ISP dengan layanan 5 GHz nomor satu di Bali, GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Link) dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736-811.
More Articles
01
Internet Rumah Ideal untuk Gaming
Temukan Internet rumah terbaik untuk gaming bersama Lite+. Koneksi stabil yang dirancang untuk pengalaman gaming tanpa lag setiap saat. Saat […]
02 January 2025
02
Mbps vs MBps: Apa Bedanya?
Dalam era digital saat ini, Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mulai dari bekerja, belajar, hingga bersosialisasi, […]
12 December 2024
03
Kenali Bandwidth & Throughput untuk Bisnis
Ketahui perbedaan antara bandwidth dan throughput serta bagaimana keduanya memengaruhi kualitas koneksi Internet Anda. Temukan solusi terbaik dengan jaminan bandwidth […]
03 December 2024