Airchat Rilis; Media Sosial Berbasis Audio Jadi Trend Lagi?

Published

22 April 2024

Share

, ,
Airchat Rilis; Media Sosial Berbasis Audio Jadi Trend Lagi?

Gaya bermedia sosial melalui aplikasi Airchat sudah tidak lagi dengan cara mengetik melainkan dengan merekam suara. Tertarik untuk mencoba?

Era digital tidak akan pernah berhenti dari pengembangan-pengembangan teknologi dan komunikasi. Seperti dengan hadirnya Airchat, sebuah aplikasi media sosial baru dengan inovasi berbeda yang berbasis audio, memberikan pengalaman yang unik bagi penggunanya. Melalui aplikasi ini agaknya akan menjadi cara baru dalam kita berkomunikasi di dunia media sosial. Sepintas terlihat menjanjikan, namun apakah Airchat akan bisa bersaing dengan platform-platform media sosial raksasa lainnya?

Aplikasi ini adalah hasil kolaborasi dari Naval Ravikant, pendiri AngelList dan Brian Norgard, mantan eksekutif Tinder. Versi sebelumnya dari Airchat telah dirilis di tahun 2023. Naval meluncurkan versi barunya di tanggal 13 April pada platform iOS dan Android dan langsung mendapatkan perhatian serta ramai diperbincangkan di tech hub, Silicon Valley dalam satu minggu terakhir. Namun, saat ini Airchat baru tersedia melalui undangan dari pengguna eksisting.

Airchat menggabungkan tampilan UI mirip Twitter dan platform berbasis audio yang sempat popular di masanya, Clubhouse. Bukannya mengetik apa yang ingin kita bagikan, aplikasi ini meminta pengguna untuk berbicara dalam bentuk rekaman suara. Kemudian AI akan dengan cepat mentranskripnya ke dalam teks. Saat pengikut Anda berselancar pada feed mereka, mereka akan mendengarkan pesan suara Anda sekaligus membaca transkripsinya.

Tampilan pratinjau aplikasi Airchat di AppStore

Pengalaman pengguna dalam mengoperasikan Airchat juga dimudahkan dengan otomasi perpindahan dari pesan suara satu ke pesan suara berikutnya. Kecuali jika pengguna memilih untuk mengontrol pemutaran suara secara manual. Selain interaksi publik, Airchat juga menyediakan pesan pribadi dengan metode yang sama. Untuk berbagi pesan suara, pengguna dapat menekan tombol audio, berbicara kemudian melepaskan, dan pesan suara akan terkirim.

Dalam eksekusinya, Airchat tampak menjadi aplikasi yang menarik karena pesan suara memang akan lebih baik daripada teks dalam hal berkomunikasi. Penyampaian dalam bentuk suara beserta dengan intonasinya akan lebih menambah konteks dan membantu pengguna yang satu dan lainnya untuk lebih memahami maksud dibaliknya. Ini juga akan memverifikasi bahwa pengguna tersebut adalah manusia bukan robot.

Mungkin didalam benak Anda, dengan pesan suara ini, halaman utama pada aplikasi ini sekilas akan terkesan gaduh dan bising apalagi ketika aplikasi ini sudah ramai dengan pengguna. Namun, dalam interview-nya yang dilansir dari Bloomberg, Naval mengatakan tujuan Airchat bukanlah untuk mengumpulkan pengguna secara besar-besaran. Melainkan untuk “membiarkan orang-orang menemukan dengan siapa mereka ingin berkomunikasi.”

“Kamu tidak pergi ke sebuah pesta dengan ribuan pengunjung kemudian langsug mengatakan, oke, saya mau berteman dengan 100 orang”

Dunia digital dengan pembaruannya memang akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya zaman. Seperti halnya dengan GlobalXtreme yang akan selalu berkomitmen memberikan inovasi-inovasi terbaru dan membantu Anda untuk mencapai pada segala kemungkinan tak terbatas dengan memberikan konektivitas Internet yang berkualitas.

Cek cakupan area Anda sekarang dengan klik link ini.

Airchat Rilis; Media Sosial Berbasis Audio Jadi Trend Lagi?

Gaya bermedia sosial melalui aplikasi Airchat sudah tidak lagi dengan cara mengetik melainkan dengan merekam suara. Tertarik untuk mencoba?

Era digital tidak akan pernah berhenti dari pengembangan-pengembangan teknologi dan komunikasi. Seperti dengan hadirnya Airchat, sebuah aplikasi media sosial baru dengan inovasi berbeda yang berbasis audio, memberikan pengalaman yang unik bagi penggunanya. Melalui aplikasi ini agaknya akan menjadi cara baru dalam kita berkomunikasi di dunia media sosial. Sepintas terlihat menjanjikan, namun apakah Airchat akan bisa bersaing dengan platform-platform media sosial raksasa lainnya?

Aplikasi ini adalah hasil kolaborasi dari Naval Ravikant, pendiri AngelList dan Brian Norgard, mantan eksekutif Tinder. Versi sebelumnya dari Airchat telah dirilis di tahun 2023. Naval meluncurkan versi barunya di tanggal 13 April pada platform iOS dan Android dan langsung mendapatkan perhatian serta ramai diperbincangkan di tech hub, Silicon Valley dalam satu minggu terakhir. Namun, saat ini Airchat baru tersedia melalui undangan dari pengguna eksisting.

Airchat menggabungkan tampilan UI mirip Twitter dan platform berbasis audio yang sempat popular di masanya, Clubhouse. Bukannya mengetik apa yang ingin kita bagikan, aplikasi ini meminta pengguna untuk berbicara dalam bentuk rekaman suara. Kemudian AI akan dengan cepat mentranskripnya ke dalam teks. Saat pengikut Anda berselancar pada feed mereka, mereka akan mendengarkan pesan suara Anda sekaligus membaca transkripsinya.

Tampilan pratinjau aplikasi Airchat di AppStore

Pengalaman pengguna dalam mengoperasikan Airchat juga dimudahkan dengan otomasi perpindahan dari pesan suara satu ke pesan suara berikutnya. Kecuali jika pengguna memilih untuk mengontrol pemutaran suara secara manual. Selain interaksi publik, Airchat juga menyediakan pesan pribadi dengan metode yang sama. Untuk berbagi pesan suara, pengguna dapat menekan tombol audio, berbicara kemudian melepaskan, dan pesan suara akan terkirim.

Dalam eksekusinya, Airchat tampak menjadi aplikasi yang menarik karena pesan suara memang akan lebih baik daripada teks dalam hal berkomunikasi. Penyampaian dalam bentuk suara beserta dengan intonasinya akan lebih menambah konteks dan membantu pengguna yang satu dan lainnya untuk lebih memahami maksud dibaliknya. Ini juga akan memverifikasi bahwa pengguna tersebut adalah manusia bukan robot.

Mungkin didalam benak Anda, dengan pesan suara ini, halaman utama pada aplikasi ini sekilas akan terkesan gaduh dan bising apalagi ketika aplikasi ini sudah ramai dengan pengguna. Namun, dalam interview-nya yang dilansir dari Bloomberg, Naval mengatakan tujuan Airchat bukanlah untuk mengumpulkan pengguna secara besar-besaran. Melainkan untuk “membiarkan orang-orang menemukan dengan siapa mereka ingin berkomunikasi.”

“Kamu tidak pergi ke sebuah pesta dengan ribuan pengunjung kemudian langsug mengatakan, oke, saya mau berteman dengan 100 orang”

Dunia digital dengan pembaruannya memang akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya zaman. Seperti halnya dengan GlobalXtreme yang akan selalu berkomitmen memberikan inovasi-inovasi terbaru dan membantu Anda untuk mencapai pada segala kemungkinan tak terbatas dengan memberikan konektivitas Internet yang berkualitas.

Cek cakupan area Anda sekarang dengan klik link ini.